Ahhh.. hari ini gw menskip makan siang, bukan diet, tapi males keluar cari makan.. kantinnya jauh, lagian jam segini makanan udah pada abis.. Semua ini gara-gara bule-bule yang terus nyerocos dan mengambil waktu makan siang gw. Do’oh! Lapaaar.. Tapi tidak selapar hari itu.. ya hari itu..
***flashback***
26 Juni 2011 jam 12 siang. Oke, everything is ready! Backpack, tas kecil, snacks, air minum semua siap. Hari ini waktunya kami memulai petualangan Jawa dalam rangkaian Wisata Senggoling I. Setelah sebelumnya keberangkatan kami ditunda 2 hari karena Lingga harus ikut psikotes pagi ini. Dua tiket Malabar Bandung-Malang kelas ekonomi pun sudah ditangan. Kami dapatkan tiket itu dari calo kemaren dengan harga yang sedikit lebih mahal karena kehabisan. Ya memang sekarang saatnya anak2 sekolah liburan. So, this is the situation!
Sambil mikir enaknya makan siang apa ya sebelum pergi, gw nge-sms Lingga yang sampai saat ini masih di Subang. Psikotes untuk calon guru di sebuah Boarding School di sana. “Can u make it at 12.30?” I asked. Subang-Bandung sekitar 1,5 jam. Dengan ekspektasi ngejemput Lingga di terminal ledeng 1/2 jam, jalan dari kosan gw ke stasiun 1/2 jam, kami masih akan sempat makan siang bareng dan tiba di stasiun sebelum jadwal kereta berangkat: 15.30. Bayangan hoka-hoka bento yang dibungkus buat makan malam di kereta pun mulai bermain-main di kepala gw. Hmmm.. nyummi! Tapi, hingga jam 1 pun Lingga belum juga berangkat dari Subang, sms gw cuma dibalas dengan “Hiks :(“.
Aghhhhh… kesal? Yes, I really am!! Gw pesimis. Bayangan2 gagal liburan muncul sudah,, Welcoming Malang berganti jadi Bye-bye Malang. Masa rencana perjalanan yang sudah ditunda 2 hari ini pun harus jadi gagal total? Ga banget!!! Semua sudah siap, gw pun udah ambil cuti 4 hari buat liburan ini. Gw sudah berusaha sembuh dari flu demi suksesnya wisata senggoling ini *lebay* Tapi semuanya nyaris gagal sampai akhirnya gw dan Lingga sepakat kalo gw bakal nunggu dia di stasiun, dan dia bakal langsung meluncur kesana sesampainya di terminal Ledeng. Sekitar 1.30 pm Lingga berangkat dari Subang.
2.45 pm gw berangkat dari kosan. Thanks to Riki Nindya Ananda karena udah mau nganterin gw dengan motornya. 2 backpacks, 2 tas kecil, dan 1 plastik berisikan snack gw bawa ke stasiun Bandung. But then, until the time, Lingga pun tak kunjung tiba. Jalan yang macet memang benar-benar menghambat saat itu, apalagi waktunya mepet. Gw berharap kereta ini delay sesaat. Tapi bunyi lokomotif menegasi lantang khayalan gw. Alhasil, gw titipkan tas kecil Lingga di Riki dan melaju bersama kereta menuju Malang, sedang Lingga akan menyusul bagaimanapun caranya.
***
Bus Kramat Djati jurusan Bandung-Malang habis. Begitupun dengan tujuan Surabaya. Sedang pool bus lain entah dimana. Akhirnya, Lingga dan Riki kembali lagi ke stasiun mencari tiket tujuan Surabaya untuk malam hari, karena tidak ada kereta lain yang melayani rute Bandung-Malang, hanya Malabar dan sudah berangkat 1 jam yang lalu. Binggo! 1 tiket Bandung-Surabaya malam ini melalui jalur utara. Lingga dengan busana batik nasional yang dipakainya sejak psikotes pagi ini berangkat dengan anggun menuju Surabaya dengan kereta eksekutif untuk manula yang nyaman dan berkursi empuk. Sedang di selatan sana, duduklah gw di kereta ekonomi plusnya Malabar yang sedang kelaparan berteman beng-beng, Lays dan uang 3000 rupiah disaku. Pantat pegal dan kelaparan..
____ some notes ___
Tiket kereta ekonomi Bandung-Malang
#versi normal : 135.000
#versi calo : 175.000
Tiket Bandung-Surabaya kelas manula : 225.000